REVIEW NOVEL CHARLIE SI JENIUS DUNGU
image |
Charlie Gordon, laki-laki yang berusia
32 tahun dengan IQ 68 bekerja di toko kue. Karena adik dan ibunya yang
tidak bisa menerima keadaan Charlie, ia ditinggal sejak kecil bersama Herman, pamannya.
Sebelum pamannya meninggal ia membawa Charlie ke toko kue Donner agar
dipekerjakan jadi tukang bersih-bersih. Charlie sangat suka belajar, dan
memiliki obsesi ingin pintar seperti manusia normal lainnya. Setiap tiga kali
sepekan ia ke pusat akademi Bekmin belajar, khusus untuk orang-orang yang
terbelakang mental.
Setiap hari Charlie menulis diari sesuai
dengan kemampuan bicaranya, kemudian diarinya diberikan pada pihak laboratorium
yang sedang meneliti cara meningkatkan kecerdasasn. Dan Charlie sangat ingin
menjadi bagian dari mereka, agar bisa menjadi pintar. Test pertama, di
departemen kejiwaan. Burt, dokter yang menangani menamakan test itu test kejut
spontan. Dokter menunjukkan beberapa kartu putih di depan Charlie, dan
memintanya mengatakan apa yang dilihatnya. Namun Charlie tidak melihat apapun,
karena khawatir tidak lulus akhirnya Charlie berbohong mengatakan gambar bercak
tintah yang tumpah. Tapi Burt, tahu ia berbohong.
Beberapa hari kemudian, Charlie harus
mengikuti test persepsi tematik. Lagi lagi ia hanya merasa jengkel karena tidak
mampu menjawab dengan baik dan kebingungan. Akhirnya dokter membawa ia ke
ruangan lain. Tempat Algernon, seekor tikus putih yang merupakan sampel penelitian
meningkatkan kecerdasan otak. Dan kabar baiknya, tikus itu memiliki
perkembangan yang baik.
Setelah mempertimbangkan dan informasi
yang dibawa Alice yang mengajar di sekolah terbelakang dewasa mengetahui
Charlie memiliki gairah belajar yang berlebihan, akhirnya keraguan dokter untuk
menerima Charlie bisa disingkirkan. Mereka menerima Charlie, manusia pertama
sebagai bahan percobaan penelitian. Dengan syarat harus menjelaskan pada
Charlie ada banyak kemungkinan yang akan terjadi. Diantara
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, bisa jadi keadaannya semakin memburuk dan
terpaksa di tempatkan di panti Warren.
Tidak peduli apapun resikonya, akhirnya
Charlie di operasi. Tapi ia tidak boleh memberitahukan pada orang lain sampai
status dari penelitian ini jelas, berhasil atau gagal. Setelah keluar dari
rumah sakit, Charlie terus mengikuti test labirin yang mirip Algernon lakukan. Dan
beberapa test lainnya.
Setiap Charlie terbangun ia selalu
berharap akan segera pandai. Tapi sama sekali tidak merasakan perubahan apapun,
bahkan membaca tulisannya sendiri masih tidak bisa. Ia lelah dengan serangkaian
test dan menulis laporan kemajuan. Karena sama sekali tidak menghasilkan apapun,
lebih menyedihkannya lagi. Algernon, seekor tikus jauh lebih pandai darinya. Akhirnya
Charlie memutuskan ingin kembali bekerja di toko kue. Dokter memahami keinginan
Charlie, mereka memutuskan mengizinkannya kembali kerja. Namun sepulang kerja
selama dua jam harus berada di laboratorium untuk mengikuti serangkaian test
lagi dan menulis laporan kemajuan.
Perkembangan kecerdasannya mulai nampak
tepat tanggal 29 Maret. Ia sudah bisa mengalahkan Algernon, dan lebih
mengejutkan kejadian di toko kue. Hari itu Charlie dikerjai rekan kerjanya. Ia
harus membuat adonan dengan menggunakan mixer. Semua yang melihat sangat
terkejut karena ternyata Charlie mampu melakukannya dengan benar. Padahal hanya
setiap hari memperhatikan kepala pembuat kue membuat adonan.
Semakin meningkat kecerdasa otaknya,
Charlie mulai mengingat kejadian-kejadian masa lalu, salah satunya adalah
keluarga. Terutama ibunya, yang selalu memperlakukannya dengan kasar karena
tidak bisa menerima keadaannya. Perkembangan lainnya, ia sudah bisa menggunakan
tanda baca saat menulis. Disisi lain, akhirnya ia menyadari saat orang-orang
sekitar tertawa dan mempermainkannya. Itu karena tindakannya yang bodoh tidak
mampu mengerjakan hal-hal yang mampu orang normal lakukan.
Dengan keyakinan suatu nanti IQ nya bisa
berkembang lebih baik lagi. Orang-orang yang tidak menyukainya, atau
menertawakannya pasti akan senang dengannya.
Dalam waktu singkat, Charlie mendapat
kenaikan gaji, dan direkrut bagian pembuatan roti. Karena keadaannya semakin
meningkat ini membuat karyawan lain tidak menyukainya. Apa yang diharapakannya
dulu tidak berjalan semestinya. Semakin ia pintar, orang-orang yang dianggap
sahabat bahkan keluarga telah meninggalkannya. Satu-satunya orang yang mampu
dipercaya, hanya Alice.
Orang-orang biasa, hanya dapat melihat sedikit. Mereka tidak dapat merubah banyak atau mendekati lebih tinggi daripada keberadaan mereka yang sekarang, tetapi kau oran jenius. Kau akan naik dan naik. Serta melihat lebih banyak dan lebih banyak lagi. dan setiap langkah akan mengundang dunia yang bahkan kau tidak tahu kau itu ada.
Akibat melaporkan salah satu rekan
kerjanya yang kedapatan mencuri uang selama bekerja. Charlie harus dipecat dari
toko kue, tempat ia bekerja bertahun-tahun. Dengan berat hati Donner harus melakukannya
karena lewat voting hanya satu orang yang menginginkan ia tetap bekerja.
Orang-orang itu tidak menyukai perubahan Charlie yang semakin pintar daripada
mereka. Dan perubahan yang dialaminya terlalu cepat. Karena perubah itu mereka
tidak bisa mengolok lagi Charlie. Mereka dulunya bisa menertawakan Charlie
karena tampak pandai dihadapannya. Tetapi, sekarang mereka merasa rendah
dihadapan seseorang yang bodoh. Charlie menyadari perubahannya yang terlalu
cepat membuat mereka tampak mengerut hingga memperjelas kekurangan mereka.
Keadaan di lab pun tidak begitu baik. Ia
tidak suka dengan pemikiran mereka yang menganggap dirinya dulu seolah bukanlah
manusia, mereka hanya peduli bagaimana ekspreimennya berhasil.
Ada banyak hal ingin didiskusikan
Charlie terkait pengetahuan. Dokter Nemur memahami keadaannya, ia mengajak
Charlie bertemu dengan seorang professor untuk menemaninya berdiskusi. Tidak
sesuai keinginan, mereka selalu menghindar setiap Charlie menanyakan sebuah
pertanyaan. Mereka selalu menemukan alasan untuk pergi menghindar, takut
menampakkan keterbatasan pengetahuan mereka.
Semakin lama Charlie lelah dengan
serangkaian dari lab. Ia kabur dan membawa Algernon. Selama hidup bersama
dengan Algernon Charlie selalu memperhatikan bagaimana pola tingkahnya dalam
labirin yang ia buatkan. Saat itu Algernon menunjukkan prilaku yang tidak
biasa. Prilakunya tidak menentu dan menolak bekerja sama. Dengan pengamatan dan
analisa sendiri yang dilakukan Charlie berhasil menghasilkan laporan dan
kesimpulan. Hingga akhirnya ia mendapat kesempatan bergabung menjadi bagian
dari proyek penelitian dirinya sendiri.
Algernon mengalami penurunan kecerdasan,
dan Charlie yakin hal inipun akan dialaminya. Dan dokter memberitahukan jika
proyek ini gagal, ia tidak dapat kembali ke toko kue ataupun tempat asalnya
karena akibat operasi dan suntikan hormon-hormon telah menimbulkan efek yang
tidak lansung terjadi. Dari pengalaman biasanya, akan meninggalkan bekas,
kemungkinan adanya gangguan emosional yang menambah keterbelakangan, yang
mengakibatkan tidak dapat menjadi dirinya yang dulu.
anak-anak yang normal bertumbuh terlalu cepat, lalu berhenti membutuhkanmu… hidup sendiri… melupakan siapa yang mencintai dan merawat mereka. Tetapi anak-anak ini memerlukan segala yang mencintai dan merawat mereka. Tetapi anak-anak (red: anak-anak terbelakang) ini memerlukan segala yang dapat kau berikan… sepanjang hidup mereka
Algernon, tikus uji coba proyek tidak
ingin berlari lagi, bahkan untuk sekadar makanpun harus dipaksa. Dengan keyakinan
pasti akan berakhir seperti Algernon. Ia bertekad akan terus menganalisa dan
menulis laporan seobjektif mungkin
Masalahnya, pak professor yang baik, kau ingin membuat seseorang menjadi cerdas tapi harus bisa kau kurung di kandang dipamerkan ketika dibutuhkan untuk mendapatkan kehormatan yang kau cari. Kendalanya adalah aku seorang manusia.
Kecerdasan tidaklah berarti apa-apa. Disini di universitasmu, pendidikan, dan pengetahuan, semuanya telah menjadi pujaan besar. Tetapi, aku tahu sekarang ada satu hal yang telah kalian lupakan: kecerdasan dan pendidikan yang tidak diperlembut dengan kasih manusia tidak akan berharga sama sekali.
Dalam novel ini benar-benar membawa kita
merasakan bagaimana proses Charlie yang terbelakang sampai ke tahap menjadi cerdas.
Selain dari pendeskripsian prilaku dan suasana sekitar yang kuat, laporan
kemajuan yang ditulis Charlie dibuat senyata mungkin. Seperti ada banyak kata
yang salah tulis, bukan karena kesalahan editor, namun itu salah satu bentuk
dari rangkaian cerita.
Sejujurnya cerita ini agak ganjal. Dari
pengalaman, saya punya dua teman terbelakang, laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki
lebih ceria, selalu tertawa, dan perempuan lebih sensitive, di ejek sedikit
pasti marah. Secara fisik, keduanya memiliki body yang lebih besar dari anak
normal lainnya. Bagian mengganjal dari cerita, sejauh saya amati, anak-anak
terbelakang tidak menyadari bahwa mereka terbelakang. Tapi entahlah, mungkin ada
beberapa macam tipe terbelakang mental. Karena mereka teman sekolah saya waktu
SD. Apa yang ditulis oleh penulis itu benar. Keduanya sering ditertawai dan
diolok-olok karena keterbelakang mereka. Dan mereka yang terbelakang menganggap
perlakuan yang didapatkannya itu normal, sama dengan yang lainnya, karena
mereka tidak menyadari sedang dipermainkan. Intinya, orang-orang yang
terbelakang jarang mendapatkan hak diperlakukan manusiawi. Eh, sepertinya itu
bukan hak, melainkan kewajiban untuk orang-orang yang yakin dirinya manusia. Pesan
moril ini yang paling kentara saya tangkap apa yang disampaikan penulis.
Terima kasih sudah membaca novel Charlie Si Jenius Dungu dengan judul asli Flowers for Algernon. Semoga menginspirasi. Baca juga Review Novel The Girl On The Train
REVIEW NOVEL CHARLIE SI JENIUS DUNGU
Reviewed by Unknown
on
7:24 AM
Rating:
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny