Monday, April 10, 2017

BIOGRAFI HABBIBURRAHMAN EL SHIRAZY


photo kang Abik (Habbiburrahman El Shirazy)
image Dewanti
Kang Abik, begitulah sapaan untuk pemilik nama lengkap Habbiburrahman El Shirazy, Lc. Pg. D. Salah satu sastrawan yang selalu mengangkat tema berhubungan dengan agama Islam dalam setiap karyanya, namun tidak pernah menyudutkan pihak manapun. Bahkan dalam setiap karyanya diakui sebagai pembangun jiwa hingga banyak orang meminati dan menanti hasil kreatifitasnya.

Semarang, Jawa Tengah, merupakan kota kelahiran Kang Abik. Tepatnya pada tanggal 30 September 1976, dimana tepat di tahun 2017 akan memasuki usia 40 tahun. Memiliki latar belakang pendidikan di MTS Futuhuyyah 1 Meranggen. Di tahun 1992. . Antusiasnya dalam mencari ilmu sudah ditunjukkannya pada saat masih berusia 16 tahun. Meninggalkan Demak, Kang Abik ke Surakarta belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK), lulus pada tahun 1995. Setelah menamatkan studi yang setara dengan tingkat SMA, novelis ternama ini melanjutkan studi ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan berhasil menamatkan pendidikannya di tahun 1999 Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri telah di lalui pada tahun 2001.

Prestasi yang dimiliki dalam dunia sastra sudah berbaris rapi baik waktu masih di Kairo terlebih di tanah air sendiri. Diantaranya waktu masih duduk di bangku SLTA. Tahun 1994 Kang Abik terlibat dalam teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta, di tahun yang sama mendapat posisi ke dua dalam kompetisi menulis artikel se-MAN I Surakarta. Pemenang I lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng yang dipanitia oleh Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang. Pengetahuan yang luas dimiliki terbukti dari deretan prestasi yang terus bertambah. Kang Abik pernah memenangkan juara I pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta. Selama satu tahun Kang Abik mengisi di radio JPI Surakarta bagian acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Tertoreh lagi prestasi pada tahun 1995 sebagai predikat terbaik ke-5 dalam sayembara KIR tingkat SLTA se-Jateng diadakan Kanwil P dan K Jateng, judul tulisan ‘Analisis Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja’.

Baca juga cerpen Lara Lana

Kesibukan lainnya adalah mengisi seminar atau ceramah dari berbagai daerah. Undangan International pun di peroleh pada tahun 2002 oleh Dewan Bahasa dan Pustakan Malaysia, selama lima hari tepatnya di bulan Oktober, Kang Abik diminta membacakan puisi dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair negara lain. Puisi tersebut dapat di baca dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL yang terbit tahun 2002 dan Majalah Dewan Sastra 2002 dengan arahan penerbit dari Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, menggunakan dua bahasa, Inggris dan Melayu. Menginjak tahun 2005 prestasi Kang Abik semakin gemilang. Ia mendapatkan penghargaan Pena Award, The Most Favorite Book and Writer dan IBF Award di tahun 2006. Tidak salah Kang Abik mendapatkan penghargaan Pena Award. Karya-karyanya diminati pula dari sekala mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan, Australia, dan Komunitas Muslim di Amerika Serikat

Dari novelnya yang berjudul dalam ‘Mihrab Cinta’. Ini merupakan titik awal Kang Abik berprofesi sebagai Sutradara. Dari beragam aktivitasnya setiap hari Ia lebih sering memenuhi undangan seminar dan ceramah. Pastinya tanpa melupakan menulis fiksi berupa novel yang menjadi pekerjaan utamanya dan terkadang menulis skenario sinetron untuk Sinemart untuk sebuah rumah produksi. Kini sastrawan Islami Indonesia tersebut tinggal di kota Salatiga bersama istrinya Muyasaratun Sa'idah, dan dua putranya Muhammad Neil Author, Muhammad Ziaul Kautsar.

KARYA SASTRA POPULER

• Ar-Rasul SAW (2003, bersama penulis lainnya)
• Pudarnya Pesona Cleopatra (2004)
• Kisah Seru Aktifis FLP (2004, bersama penulis lainnya)
• Ayat-Ayat Cinta (2004)
• Di atas Sajadah Cinta (2005, telah disinetronkan Trans TV)
• Ketika Cinta Berbuah Surga ( 2005)
• Ketika Cinta Menemukanmu (2005, bersama penulis lainnya)
• Ketika Cinta Bertasbih (2007)
• Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007)
• Dalam Mihrab Cinta (2007)
• Gadis Kota Jerash (2009, bersama Hendra Purnama)
• Bumi Cinta (2010)
• Cinta Suci Zahrana (2011)
• Api Tauhid (2014)
• Ayat-Ayat Cinta 2 (2015)

Kini masih dalam proses novel berjudul ‘Langit Makkah Berwarna Merah’, ‘Bidadari Bermata Bening’, ‘Bulan Madu di Yerussalem’, dan ‘Dari Sujud ke Sujud’ yang merupakan kelanjutan dari novel ‘Ketika Cinta Bertasbih’. Kang Abih terbilang tidak begitu aktif sosial media. Satu-satunya sosial media di miliki hanya  Twitter

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga memberi manfaat. Baca juga puisi Surat Cinta dari Sangkakala

No comments:

Post a Comment