Cerita ini bergenre kisah nyata mengandung humor. Ditulis oleh Indra Widjaya. Jadi isinya kehidupan sang penulis sendiri. Dari sampul sangat kentara dia mantan kontestan Indonesia Idol. Isi cerita tidak serta merta lansung membahas tahap demi tahap saat melangkahkan kaki ke Indonesia Idol. Tapi penulis memulainya dari kehidupan saat dilahirkan, memiliki adik, hidup berpindah-pindah. Tentang ayah dan ibunya.
Walaupun cerita ini dikategorikan dalam humor. Hanya ada tiga bagian yang menurut saya dapat humornya. Entah selera humor saya payah atau memang ceritanya rada-rada garing. Saya harus mendorong-dorong niat saya agar menuntaskan bacanya. Kan tidak bertanggung jawab namanya sudah memulai tapi tidak mengakhiri. Itupun bacanya lompat-lompat, kalau benar-benar didera bosan. Alasan membeli buku ini saya tertarik dengan sinopsisnya yang berjuang untuk bangkit dari setiap kegagalan yang di alami.
Indra ini memiliki ayah yang bekerja dia AKABRI. Sudah almarhum saat berumur 19 tahun. Dia ingin meneruskan perjuangan ayahnya dan warisan leluhurnya yang ternyata dari zaman kakeknya memang sudah terjun dunia militer.
Tiga bagian baru menemukan sisi humornya salah satunya proses melewati berbagai tes kepolisian. Prosesnya benar-benar ketat. Dan saya baru tahu dalam tes kesehatan kepolisian sampai masalah gigi juga harus jadi pertimbangan. Akan ada disebut crossbite, untuk gigi normal apabila menggigit gigi atas akan maju dan gigi bawa mundur, dan sebaliknya jika gigi tidak normal. Sudut pandang kaca mata awam seperti saya, sebenarnya tidak mengerti apa gunanya ya untuk tes gigi itu. Masalah crossbite atau tidak akan berpengaruh kemana pada saat nanti menjalankan tugas. Keadaan membuat pikiran mengambambang lagi dan mengundang pertanyaan bagi siapapun berkaca mata awam. Saya pikir itu hanya gosib belaka ternyata itu benar kawan. Di kepolisian akan ada tes dimana tak ada sehelai kainpun menempel dibadan. Mengerikannya lagi jangan harap ada ruang privasi untuk perindividu. Waktu Indra tes, untuk kelompok dia, ada 30 laki-laki membentuk lingkaran tanpa busana
Sungguh kenyataan yang horror. Lebih mengerikannya lagi yang memeriksa mereka adalah wanita. Apa tujuannya coba?. Entahlah, hanya kepolisian yang tahu.
Bagian lucu lainnya. Saat pembantu dari tantenya sedang kesurupan. Keluarga Indra segera datang kerumah tantenya. Saat mereka tiba, Ria pembantu tante Indra sudah bukan dia lagi. Indra sedang konsentrasi memegangi bahunya. Yang lainpun membantu sambil membacakan ayat suci. Ditengah kekhusyukan Indra menahan Ria agar tidak meronta sambil mengucapkan doa. Dia baru sadar ternyata dari tadi dia membaca doa buka puasa. Somplak.
Bagian intipun tiba. Proses menuju Indonesia Idol. Indra dari dulu sampai sekarang suka ngeband, jadi untuk ikut kontes pencari bakat seperti ini sudah sangat cocok untuknya. Dia terdaftar pada tahun 2012. Tapi dia gugur saat berada di 52 besar. Berhubung saya hanya nonton beberapa kali, jadi tidak begitu ingat kalau ada wajah Indra. Hanya satu yang paling saya kentarai diantara mereka. Dera, karena suaranya memiliki sisi khas sendiri.
No comments:
Post a Comment